Ia pun mencontohkannya dengan negara lain seperti Hong Kong dan Singapura yang memberikan kewenangan memberantas korupsi pada satu lembaga.
“Berbeda sekali dengan Hong Kong dan Singapura, mereka hanya memiliki satu lembaga, sehingga kebijakannya lebih fokus dan penanganan perkara korupsi juga bisa menyeluruh,” sambung Alex.
Bahkan, ia juga tak ragu menyebut bahwa kunci penegakan hukum terhadap perilaku korupsi dan tindakan lainnya itu sangat bergantung pada keinginan politik (political will) dari kepala negara, dalam hal ini presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kunci pemberantasan korupsi itu supaya berhasil, itu di presiden. Political will. Makanya saya bilang, omong kosong berharap pada KPK kalau tidak ada political will,” ujarnya.
Page: 1 2
RariaMedia.com - Aktris cantik kenamaan Indonesia, Wulan Guritno, kembali membintangi layar lebar yang kali ini…
RariaMedia.com - Produser eksekutif film Sang Pengadil yang merupakan mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof…
RariaMedia.com - Festival musik Pesta Semalam Minggu Vol. 5 sukses berlangsung meriah di Eco Island…
RariaMedia.com - Dua warga Jakarta mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pengisian kolom agama…
RariaMedia.com - Presiden Prabowo Subianto mengusulkan pembelajaran matematika mulai diperkenalkan ke anak sejak tingkat Taman…
RariaMedia.com - Tiket fan meetup Lisa BLACKPINK di Jakarta yang penjualannya dimulai pada Senin (21/10/2024)…
This website uses cookies.