2. Piala Ballon d’Or menyampaikan nilai-nilai solidaritas, dan tanggung jawab, selain keunggulan olahraga semata.
3. Keadilan yang berlaku untuk gelar kehormatan ini tidak dapat dipertahankan, khususnya pada tingkat statistik dan juga persiapan. Sebab, semua calon penerima piala tidak dapat dinilai secara sama rata. Beberapa pemain bahkan menghentikan musim.
4. Kami tidak ingin menempatkan tanda bintang yang tidak terhapuskan dalam daftar hadiah seperti “piala yang dimenangkan dalam keadaan luar biasa karena krisis kesehatan Covid-19”. Kami akan selalu memilih risiko terkecil. Ini adalah pertama kalinya sejak 1956 bahwa Ballon d’Or telah istirahat. Melindungi kredibilitas dan legitimasi penghargaan semacam itu juga berarti memastikan bahwa penghargaan itu tidak dapat dicela dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
5. Hanya dua bulan (Januari dan Februari), dari total sebelas bulan semestinya, kami harus memutuskan pemain-pemain terbaik. Itu waktu yang singkat. Mengingat juga pertandingan lainnya diadakan dalam kondisi tanpa penonton.
6. Sekitar 220 juri kami didistribusikan di seluruh dunia, beberapa mungkin telah dialihkan karena prioritas lain dan keadaan darurat.
7. Sejarah terlalu berharga untuk mengambil risiko dengan merusaknya. Dalam masa-sama sulit ini, istirahat adalah kemewahan dan kebutuhan yang tidak ternilai. Sehingga sepak bola, secara keseluruhan, mendapatkan kembali momentum, passion, dan emosi.
Halaman : 1 2