Protes ini pun mendapatkan dukungan dan apresiasi dari warga Banda Neira maupun masyarakat umum lainnya. Sebagian dari mereka juga menyebutkan bahwa pengabdian yang dilakukan Bakti Milenial dilakukan di daerah wisata dengan memaksakan isu-isu negatif sebagai alasan.
Padahal, banyak daerah lain yang termasuk ke dalam Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) dan memiliki tingkat urgensi lebih tinggi untuk menjadi daerah program pengabdian masyarakat.
Menanggapi protes dan kritik tersebut, Bakti Milenial telah meminta maaf melalui unggahan Instagram story di akun @baktimilenial. Mereka mengaku telah berdiskusi dengan pihak terkait yang dirugikan atas narasi negatif tentang Banda Neira ini. Tak hanya itu, mereka juga menunjukkan bukti-bukti dokumentasi yang didapatkan selama survei langsung ke Banda Neira.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, Virdinda dan warga Banda Neira yang lain justru mengaku tidak puas dengan diskusi yang dilakukan oleh Bakti Milenial. Sebab, diskusi tersebut dilakukan secara terbatas dan tertutup, serta disebutkan tak mau melakukan klarifikasi secara terbuka.
Penulis: Ratna Mardhika Sari
Editor: Rafi Muflih Rabbani
Halaman : 1 2