4. Pondok Indah Banyuwangi
Lokasi yang satu ini tidak kalah indah dengan area pesawahan di Ubud, Bali. Pondok Indah Banyuwangi merupakan sebuah restoran yang terletak di tengah sawah dan berlokasi kurang lebih 10 km dari pusat Kabupaten Banyuwangi.
Bukan hanya menikmati pemandangan sawah yang hijau, di beberapa pondokan ada juga yang menghadap langsung ke Gunung Ijen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk kamu yang ingin mengunjungi Pondok Indah Banyuwangi, sepertinya harus sedikit usaha. Pasalnya, lokasi restoran dengan tempat parkir agak sedikit jauh yang mengharuskan kita untuk berjalan kaki. Hal ini bertujuan agar para pengunjung yang tengah menyantap makanan tidak terkena asap kendaraan.
Pondok Indah Banyuwangi buka mulai dari pukul 8.00-17.00 dan dengan kisaran harga makanannya mulai dari Rp10 ribu hingga Rp35 ribu.
5. Jawatan Benculuk
Awalnya lokasi ini merupakan area resapan air dan penimbunan kayu jati yang dikelola oleh Perhutani Banyuwangi. Namun, banyaknya pohon-pohon rindang yang menjulang tinggi nan eksotis, membuat lokasi ini menarik perhatian wisatawan karena dinilai Instagramable.
Untuk kamu yang punya hobi fotografi akan lebih tepat jika datang pada sore hari saat dimana sinar matahari menerobos celah pepohonan yang membuat seakan-akan memiliki kekuatan magis seperti hutan dalam film Lord of the Rings.
Bukan hanya lokasi berfoto, Jawatan Benculuk juga memiliki sarana lain yang bisa dinikmati wisatawan, yakni arung jeram dan arena memancing.
6. Gunung Raung
Gunung Raung masuk ke dalam tiga wilayah, yakni Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember. Gunung ini unik karena punya kawah dengan bentuk elips dengan kedalaman mencapai 500 meter. Terdapat empat puncak yang bisa kamu daki, yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi dan yang tertinggi ada Puncak Sejati dengan ketinggian 3.344 meter di atas permukaan laut.
Kawah gunung ini merupakan kaldera kering terbesar kedua di Indonesia. Untuk mencapai puncaknya tidaklah mudah karena medan yang sulit harus kamu lalui dan Gunung Raung juga termasuk gunung dengan jalur pendakian paling ekstrem di Pulau Jawa.
7. Desa Wisata Osing Kemiren
Suku Osing adalah suku asli dari Banyuwangi. Suku ini mendiami sebuah wilayah yang kini sudah menjadi lokasi wisata dengan nama Desa Wisata Osing Kemiren. Kemiren sendiri berasal dari kata kemiri dan duren, dua tanaman yang dulu paling banyak ditemui di desa ini.
Meskipun hanya berjarak sekitar 15 menit dari pusat Kabupaten Banyuwangi, namun masyarakat Suku Osing masih memegang teguh tradisi nenek moyang sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Untuk menarik wisatawan datang berkunjung, di desa ini selalu ada parade dan festival unik setiap tahunnya. Salah satunya Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Dalam festival tersebut, pengunjung bisa menikmati sepuluh ribu cangkir kopi yang tersedia di sepanjang jalan desa dan depan rumah warga.
Untuk memasuki desa wisata ini, kamu akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp5 ribu per orang.
Halaman : 1 2