RariaMedia.com – PT MRT Jakarta baru mulai beroperasi secara komersial pada April 2019 lalu. Mulanya, penumpang MRT Jakarta ditargetkan hanya 65.000 sehari. Namun, hingga saat ini sudah mencapai sekitar 90.000 penumpang setiap harinya.
Jumlah penumpang itu tentu menambah penghasilan MRT Jakarta dari segi penjualan tiket. Selain dari tiket, MRT juga mendapatkan tambahan pemasukan dari nontiket mulai dari iklan, sampai penamaan stasiun.
Direktur Utama MRT Jakarta William Syahbandar mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah mendapatkan pemasukan mencapai Rp 1 triliun yang membuat laba yang dihasilkan mencapai sekitar Rp 70 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama 9 bulan MRT operasi yang kita keluarkan mencapai Rp 940 miliar. Jadi Rp 1 triliun pendapatan, Rp 940 miliar pengeluaran. Sehingga kita dapat laba bersih sekitar Rp 60 miliar sampai Rp 70 miliar,” kata William di Kantor MRT, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Pengeluaran yang dimaksud adalah biaya untuk perawatan sarana dan biaya operasional. William mengatakan angka laba bersih itu baru perhitungan dari pihak MRT. Secara resmi, MRT Jakarta masih menunggu audit terkait jumlah pendapatan di tahun 2019.
Meski demikian, perhitunhan angka laba bersih itu menurut William sudah matang. Ia lalu membeberkan rincian dari pendapatan tiket yang angkanya total mencapai sekitar Rp 180 miliar. Angka itu dihasilkan dari jumlah penumpang sampai Bulan November sudah mencapai hampir 20 juta.
“Hari ini sampai 26 November (jumlah penumpang) sudah hampir 20 juta yang naik,” ujarnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya