Orang yang berbohong biasanya juga menggunakan nama pihak lain sebagai tameng atas kebohongan yang ia lakukan. Misal, ia mengklaim terpaksa melakukan tindakan tertentu karena diminta pihak X.
Oleh sebab itu, arah pembicaraan pun menjadi tidak terfokus dan cenderung berputar-putar. Kalimat-kalimat yang dikeluarkan juga terkadang tidak konsisten antara satu waktu dengan waktu lainnya atau antara satu pihak dengan pihak lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkesan berlebihan
Seseorang yang berbohong akan berusaha sekeras mungkin untuk meyakinkan lawan bicaranya. Hal ini terkadang membuat mereka melakukan tindakan berlebihan tanpa ia sadari.
Beberapa tindakan tersebut di antaranya yakni memberikan ekspresi berlebihan yang tidak natural, berbicara terlalu keras, memberikan detail tidak penting terlalu banyak, atau bergerak terlalu sering. Tak jarang “alur” narasi bohongnya juga tidak masuk akal dan berlebihan.
Menghindari pertanyaan terbuka
Satu kebohongan memerlukan kebohongan lainnya agar kebohongan tersebut dapat dipercaya. Karena itu, seseorang yang berbohong cenderung menghindari pertanyaan terbuka yang mengharuskan mereka untuk menguraikan jawabannya.
Memancing jawab deskriptif akan mendorong pembohong untuk memperbanyak dan memperluas narasi bohongnya hingga ia terperangkap dalam imajinasi yang bisa saja tidak konsisten.
Ketidakonsistenan ini tentu dapat menjadi masalah baginya. Jadi, alih-alih melempar pertanyaan yang jawabannya sudah jelas, coba gunakan pertanyaan terbuka yang memaksa ia berbicara panjang lebar.
Halaman : 1 2