Sport

Kroasia Dapat Kalahkan Prancis di Final, Ini Alasannya

Denmark cukup percaya diri karena mereka sebelumnya berhasil menggagalkan penalti Modric. Namun, Kroasia menunjukkan mental yang kuat dan akhirnya menang 3-2 pada babak adu penalti tersebut.

Pada pertandingan perempat final melawan Rusia, Kroasia lagi-lagi kebobolan terlebih dahulu tetapi kemudian mampu menyamakan kedudukan sebelum babak pertama usai. 90 menit tidak cukup untuk menemukan pemenang dan Kroasia kembali memasuki perpanjangan waktu.

Domagoj Vida sukses mencetak gol pada menit ke-100 dan tampaknya Kroasia akan menuju ke semifinal Piala Dunia pertama mereka dalam 20 tahun. Namun, Rusia bisa menyamakan kedudukan tapi pertandingan harus ditentukan adu penalti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kroasia menang dengan skor 4-3 dalam drama adu penalti dan menjadi tim kedua dalam sejarah Piala Dunia yang memenangkan dua adu penalti secara berturut-turut setelah Argentina pada 1990.

Pertandingan semifinal melawan Inggris kembali menunjukkan cerita yang sama ketika Kroasia kebobolan lebih dulu dan melakukan comeback di perpanjangan waktu.

Selama babak knock out, Kroasia harus bermain selama 120 menit dalam tiga pertandingan berturut-turut dan mereka nyaris gagal di setiap kesempatan tetapi menolak untuk menyerah.

Pengalaman melakukan comeback dalam tiga pertandingan berturut-turut tentu akan sangat berguna dalam pertandingan final melawan Prancis.

 

3. Kekuatan lini tengah

Gelandang Kroasia, Luka Modric, berusaha melewati gelandang Rusia (liputan6.com)

Kroasia meraih kesuksesan belakangan ini karena lini tengah mereka yang tangguh. Pemain seperti Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Mateo Kovacic, dan kapten Luka Modric sangat penting dalam membangun lini tengah yang kuat dan menjadi pemain kunci dari generasi emas Kroasia saat ini.

Permainan transisi merupakan salah satu kekuatan terbesar Kroasia dan lini tengah memainkan peran yang sangat penting dalam hal itu.

Secara historis, lini tengah yang kuat sudah terbukti sangat penting untuk kesuksesan tim. Era keemasan Spanyol diperkuat oleh gelandang seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets dan Xabi Alonso. Mereka mampu membawa timnya ke level yang sangat tinggi.

Jerman yang berhasil menjadi juara pada Piala Dunia di Brasil empat tahun lalu juga punya gelandang yang kuat seperti Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos dan Mario Gotze.

Kemampuan lini tengah Kroasia bisa menjadi kekuatan terbesar mereka di pertandingan final melawan Prancis karena setiap pemain punya kemampuan untuk membawa timnya meraih kesuksesan di Piala Dunia.

Page: 1 2

Bintang Pratama

Recent Posts

Kevin Diks Resmi Jadi WNI, Bisa Perkuat Timnas saat Lawan Jepang?

RariaMedia.com - Kevin Diks resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah mengucapkan sumpah di Kedutaan…

3 minggu ago

Mendiktisaintek Tegaskan Penerima LPDP Tak Harus Pulang ke Indonesia

RariaMedia.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menegaskan bahwa penerima…

3 minggu ago

Petinggi Gerindra Simon Aloysius Ditetapkan Jadi Dirut Pertamina

RariaMedia.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi menetapkan petinggi Partai Gerindra,…

3 minggu ago

Wamenkeu Anggito Sebut Judi Online Berpotensi Dikenakan Pajak Penghasilan

RariaMedia.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menyebut adanya potensi penerimaan negara berupa pajak…

4 minggu ago

ASUS Zenbook S 14 OLED Resmi Rilis, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

RariaMedia.com - ASUS resmi memperkenalkan Zenbook S 14 OLED (UX5406) yang sekaligus menjadi laptop tipis…

4 minggu ago

Wulan Guritno Jalani Adegan Ranjang di Danyang: Mahar Tukar Nyawa Demi Anak

RariaMedia.com - Aktris cantik kenamaan Indonesia, Wulan Guritno, kembali membintangi layar lebar yang kali ini…

4 minggu ago

This website uses cookies.