[REVIEW] Bumi Manusia: Kisah Cinta Pada Masa Kolonial Hingga Pembuktian Iqbaal Ramadhan

- Penulis

Minggu, 18 Agustus 2019 - 06:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RariaMedia.com – Bagaimana yang terjadi jika dua insan berbeda ras, suku, dan bahkan kebangsaan, saling jatuh cinta? Segala halangan akan ditembusnya. Mesti itu artinya, mereka harus melawan hukum yang ada. Mereka harus siap menghadapi banyak masalah dan drama menghadang di hadapan mereka.

Kisah cinta itulah yang dialami oleh Minke dan Annelies Mellema dalam film Bumi Manusia. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer.

Baca Juga :  Adhisty Zara Nekat Lawan Rasa Takut Demi Film Ratu Ilmu Hitam

Sinopsis Film

Review Bumi Manusia
Salah satu adegan Minke dan Annelies di film Bumi Manusia (Instagtam: Falconpictures)

Minke (Iqbaal Ramadhan) sangat mengagumi kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Eropa. Hal ini membuat dirinya mengenyam pendidikan di sekolah Belanda, Hoogere Burgerschool (HBS). Di HBS, Minke mempelajari beragam hal tentang Eropa, termasuk belajar menulis. Di sana pula, Minke bertemu dengan Robert Suurhorf (Jerome Kurnia), siswa HBS teman Minke yang angkuh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suatu hari, Suurhof mengajak Minke ke rumah salah satu temannya yang kaya dan memiliki pertanian sangat luas, yakni Robert Mellema (Giorgino Abraham). Robert Mellema sangat tak suka dengan Minke dan menyuruh Minke duduk berjauhan di kala ia dan Suurhof dengan berbincang.

Tak sengaja, di sana ia bertemu dengan Annelies Mellema (Mawar Eva de Jongh), adik Robert Mellema, anak dari seorang Belanda bernama Herman Mellema (Peter Sterk) dengan seorang gundik, yang jarang keluar rumah dan tak punya teman. Annelies dengan sangat senang hati menjamu Minke dan memperkenalkannya ke sang mama, Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti).

Pertemuannya dengan Annelies membuat Minke langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tanpa Minke sadari, usai pertemuan pertamanya dengan Annelies itu, hidupnya tak akan pernah sama lagi seperti dulu.

 

Gambaran Jujur Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Merdeka

Film Bumi Manusia
Gambaran kondisi Bangsa Indonesia sebelum merdeka (Instagram: Falconpictures)

Meskipun film Bumi Manusia secara garis besar bertema kisah cinta antara Minke dan Annelies Mellema, namun film ini bisa menggambarkan secara jujur bagaimana kondisi bangsa Indonesia di masa sebelum kemerdekaan.

Pada masa itu, rakyat Indonesia seolah menjadi tamu di rumah sendiri. Semua jabatan penting, seperti di kepolisian, pejabat daerah setingkat gubernur, hingga hakim pengadilan dikuasai oleh orang Belanda. Sementara warga Indonesia sendiri pada masa itu hanya bekerja sebagai pekerja kasar dan rendahan yang sering diremehkan oleh orang Belanda.

Tidak hanya itu, potret sosial warga Indonesia juga tervisualisasi dengan jelas melalui film ini. Bagaimana perempuan sering diperlakukan tidak adil, dirampas haknya untuk menjadi gundik (nyai) demi kepentingan segelintir orang.

Melihat kondisi bangsa Indonesia yang tergambar dalam Bumi Manusia membuat kita patut bersyukur hidup pada zaman kemerdekaan seperti saat ini. Sehingga kita tidak perlu merasakan bagaimana sulitnya hidup dan terbatasnya mengembangkan diri pada masa itu.

 

Totalitas Para Pemain yang Luar Biasa

Review Film Bumi Manusia
Totalitas acting para pemain yang luar biasa (Instagram: Falconpictures)

Salah satu hal yang patut diacungi jempol dalam film ini adalah totalitas para pemain dalam memerankan masing-masing peran yang diberikan. Beberapa aktris dan aktor bahkan harus menguasai empat bahasa sekaligus demi mendalami peran mereka. Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, Giorgino Abraham, dan Bryan Dormani misalnya, mereka harus memahami bahasa Indonesia, Belanda, Inggris dan Jawa demi peran mereka.

Selain para artis muda tersebut, akting Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh juga sangat luar biasa. Sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam film, Ine bisa membuat kita bahagia saat melihat anaknya menikah, bisa membuat kita merasakan bagaimana perjuangan Nyai Ontosoroh dan merasakan sedih yang teramat dalam saat Nyai Ontosoroh kehilangan anaknya.

Berita Terkait

Daftar Lengkap Pemenang Piala Citra FFI 2024, Film JESEDEF Borong 7 Penghargaan
JGTC 2024 Sukses Digelar: Ardhito Curhat soal Duda hingga Dibikin Galau Bernadya
FFI 2024 Bakal Berikan Piala Piala Antemas untuk Film Bioskop Terlaris
Wulan Guritno Jalani Adegan Ranjang di Danyang: Mahar Tukar Nyawa Demi Anak
Pesta Semalam Minggu Vol. 5 Sukses Bikin Jakarta Ambyar Bareng
Dianggap Kemahalan, Tiket Fan Meetup Lisa di Jakarta Tidak Laku Terjual
Bio One Kesulitan Jadi Cowok Green Flag di Film Sampai Nanti Hanna
Main Film Bareng Dikta, Prilly Keceplosan Sebut Punya Kedekatan Khusus

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 09:43 WIB

Daftar Lengkap Pemenang Piala Citra FFI 2024, Film JESEDEF Borong 7 Penghargaan

Senin, 18 November 2024 - 10:11 WIB

JGTC 2024 Sukses Digelar: Ardhito Curhat soal Duda hingga Dibikin Galau Bernadya

Jumat, 15 November 2024 - 20:33 WIB

FFI 2024 Bakal Berikan Piala Piala Antemas untuk Film Bioskop Terlaris

Kamis, 31 Oktober 2024 - 00:47 WIB

Wulan Guritno Jalani Adegan Ranjang di Danyang: Mahar Tukar Nyawa Demi Anak

Senin, 28 Oktober 2024 - 08:07 WIB

Pesta Semalam Minggu Vol. 5 Sukses Bikin Jakarta Ambyar Bareng

Berita Terbaru