RariaMedia.com – Salah satu gangguan tidur yang sering dialami sebagian besar orang adalah berkeringat saat tidur.
Seringkali penyebabnya bukan karena udara panas, karena walau sudah menyalakan pendingin ruangan, tetap saja tubuh basah oleh keringat.
Tubuh menggunakan keringat untuk mengurangi suhu inti, tepat ketika terjadi lonjakan di atas ambang batas yang disebut zona thermoneutral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak hal yang dapat mendorong suhu tubuh ke zona ini, mulai dari penggunaan selimut tebal hingga proses peradangan di dalam tubuh karena adanya infeksi atau penyakit.
Beberapa kondisi dapat memengaruhi sistem saraf simpatis, kelenjar keringat, atau faktor lain yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhunya.
Ada juga kemungkinan orang yang berolahraga dapat dikondisikan berkeringat pada suhu lebih rendah dari yang diperkirakan.
Dalam tinjauan pustaka yang diterbitkan dalam Journal of American Board of Family Medicine, disebutkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan berkeringat di malam hari.
Mulai dari serangan panik, masalah tidur, mati rasa, cemas dan stres, demam, hingga gangguan napas.
Berkeringat di malam hari juga bisa menjadi efek samping dari obat-obatan yang kamu konsumsi, termasuk Selective Serotonin Reuptake Inhibitor atau Serotonin Reuptake Inhibitor Spesifik (SSRI), yang umumnya diresepkan untuk pasien depresi.
Halaman : 1 2 Selanjutnya