Categories: HealthLifeLifestyle

Sudah Makan Berkali-Kali Tapi Masih Saja Lapar? Mungkin Ini Penyebabnya

Mereka yang meminum larutan dengan gula jagung fruktosa tinggi juga mengalami penurunan aliran darah dan aktivitas otak yang mengatur nafsu makan.

Riset dari Universty of California, San Francisco, juga menunjukan fruktosa pada gula jagung dapat mengelabui otak yang membuat nafsu makan meningkat.

Hal ini bahkan terjadi meski seseorang telah merasa kenyang. Menurut peneitian, gula jagung yang tinggi fruktosa dapat menghambat kinerja leptin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Leptin merupakan hormon yang berfugsi untuk memberi isyarat kenyang pada tubuh.

 

5. Tidak mengonsumsi teh hitam

Minumlah teh hitam (hellosehat.com)

Menurut riset dalam Journal of American College of Nutrition, minum satu cangkir teh hitam setelah mengonsumsi karbohidrat tinggi dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 10 persen selama 2,5 jam setelah makan.

Ini berarti teh hitam dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk makan lagi.

Para peneliti percaya jika senyawa polifenol dalam teh hitam dapat menekan rasa lapar.

 

6. Merasa Bosan

Bosan dapat menyebabkan lapar (merdeka.com)

Para peneliti di Australia menemukan bayangan visual ternyata dapat membantu menahan nafsu makan.
Untuk membuktikannya, coba kamu bayangkan satu porsi besar steak yang siap kita santap.

Jika kamu benar-benar lapar, steak akan tampak menarik.

Tetapi jika itu tidak menggoda, kemungkinan kamu hanya merasa bosan dan butuh selingan, bukan makanan.

Jadi, saat perut merasa lapar, cobalah mengalihkannya dengan kegiatan ‘pembunuh’ bosan, seperti main game.

 

7. Mengonsumsi sereal cepat saji

Sereal cepat saji dapat menyebabkan rasa lapar (netralnews.com)

Jika kamu masih merasa lapar setelah mengonsumsi semangkuk sereal untuk sarapan atau camilan larut malam, cobalah ganti dengan mengonsumsi havermut.

Berdasarkan riset dari Louisiana State University, mengonsumsi oatmeal membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dibandingkan mereka yang mengonsumsi sereal siap saji.

Hal ini terbukti setelah periset meneliti 46 orang dewasa yang mengonsumsi 363 kalori oatmeal.

Menurut peneliti, peningkatan rasa kenyang bisa dikaitkan dengan viskositas oatmeal. Serat pada oat lebih mudah larut daripada sereal pada umumnya.

 

8. Mengonsumsi makanan kaleng

Makanan kaleng mengandung senyawa  penyebab masalah kesehatan (kompas.com)

Banyak makanan kaleng yang memiliki kandungan bisphenol-A, atau BPA uang tinggi.

Menurut Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (BPOM), senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Paparan terhadap BPA dapat menyebabkan lonjakan abnormal pada leptin.

Menurut peneliti dari Harvard University, lonjakan leptin menyebabkan nafsu makan meningkat dan obesitas.

Page: 1 2

Rudi Zulkarnaen

View Comments

Recent Posts

Wamenkeu Anggito Sebut Judi Online Berpotensi Dikenakan Pajak Penghasilan

RariaMedia.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menyebut adanya potensi penerimaan negara berupa pajak…

3 minggu ago

ASUS Zenbook S 14 OLED Resmi Rilis, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

RariaMedia.com - ASUS resmi memperkenalkan Zenbook S 14 OLED (UX5406) yang sekaligus menjadi laptop tipis…

3 minggu ago

Wulan Guritno Jalani Adegan Ranjang di Danyang: Mahar Tukar Nyawa Demi Anak

RariaMedia.com - Aktris cantik kenamaan Indonesia, Wulan Guritno, kembali membintangi layar lebar yang kali ini…

3 minggu ago

Angkat Tema Keadilan, Zarof Ricar Produser Film Sang Pengadil Jadi Tersangka Suap

RariaMedia.com - Produser eksekutif film Sang Pengadil yang merupakan mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof…

3 minggu ago

Pesta Semalam Minggu Vol. 5 Sukses Bikin Jakarta Ambyar Bareng

RariaMedia.com - Festival musik Pesta Semalam Minggu Vol. 5 sukses berlangsung meriah di Eco Island…

3 minggu ago

Warga Jakarta Minta MK Kabulkan Hak Tidak Beragama di Indonesia

RariaMedia.com - Dua warga Jakarta mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pengisian kolom agama…

3 minggu ago

This website uses cookies.