UN Dihapus Jadi Salah Satu Program Merdeka Belajar Ala Nadiem Makarim

- Penulis

Kamis, 12 Desember 2019 - 05:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baca Juga :  Cabut Izin 23 Perguruan Tinggi, Kemendikbud Ogah Sebut Nama Demi Jaga Martabat Alumni

Hasil tersebut akan menunjukkan kepada guru-guru, siswa mana saja yang membutuhkan bantuan ekstra supaya kualitasnya bisa sesuai target. Alasan kedua, asesmen di tengah jenjang diterapkan agar tak ada lagi ujian akhir yang bisa membuat stres para siswa dan orang tua.

Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter akan dilakukan dengan bantuan organisasi dalam negeri dan luar negeri, termasuk Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dan Bank Dunia (World Bank).

 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

3. Dokumen Rencana Pembelajaran Cukup Satu Halaman

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat 11 komponen meliputi identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi dasar, hingga alokasi waktu. Tentu dokumen ini biasanya akan tebal. Setiap guru wajib menyusun RPP tersebut secara lengkap. Kini, Nadiem menyederhanakan RPP ini.

“Kita akan mengubahnya menjadi format yang jauh lebih sederhana, cukup satu halaman saja untuk RPP,” kata Nadiem.

Nadiem berpendapat, esensi pembelajaran yang terkandung dalam RPP lebih penting ketimbang dokumen RPP itu sendiri. Dengan penyederhanaan penyusunan RPP, dia berharap beban guru berkurang.

 

4. Perubahan Sistem Zonasi

Nadiem akan mengubah sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Nantinya, kuota penerimaan siswa berprestasi akan menjadi dua kali lipat ketimbang kuota sebelumnya, dari yang tadinya 15% menjadi 30%.

Persentase kuota untuk siswa dalam zona sekolah diturunkan dari yang tadinya 80% menjadi 50%. Nadiem beranggapan tak semua daerah sudah mampu menerapkan sistem zonasi secara kaku. Selain itu, siswa berprestasi juga perlu untuk diakomodasi supaya bisa bersekolah di tempat favorit.

Baca Juga :  Mendikbud Nadiem Makarim Pastikan UN 2020 Tetap Dilaksanakan

“Zonasi masih bisa mengakomodir anak-anak berprestasi. Kita memberi langkah pertama kemerdekaan belajar di Indonesia,” ujar Nadiem.

Sehingga, kuota sistem zonasi sekolah ala Nadiem Makarim adalah 50% untuk jalur zonasi, 30% untuk jalur prestasi, 15% untuk jalur afirmasi, 5% untuk jalur perpindahan domisili orang tua.

Berita Terkait

ASUS Zenbook S 14 OLED Resmi Rilis, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
Riset: Netizen X Twitter Paling Pintar dari Medsos Lain, TikTok Paling Rendah
Dukung Pemahaman Kesehatan Mental, Mahasiswa KKN-PPM UGM Edukasi Pelajar di Konawe Selatan
Menkominfo Sebut Masyarakat Tidak Perlu Jaringan yang Cepat untuk Menonton Youtube
Seorang Pria di Korea Selatan Tewas Terbunuh Robot karena Dikira Kardus
Yogyakarta Darurat Sampah, KKN-PPM UGM Lakukan Edukasi Pembuatan Eco Enzyme
Mahasiswa KKN-PPM UGM Motivasi Anak-anak untuk Berani Ekspresikan Diri Melalui Festival Hari Anak
Hanya Berjarak 200 Meter, Pelajar Ini Dinyatakan Tidak Lolos PPDB SMAN 1 Bogor

Berita Terkait

Selasa, 3 September 2024 - 16:30 WIB

Riset: Netizen X Twitter Paling Pintar dari Medsos Lain, TikTok Paling Rendah

Selasa, 23 Januari 2024 - 23:27 WIB

Dukung Pemahaman Kesehatan Mental, Mahasiswa KKN-PPM UGM Edukasi Pelajar di Konawe Selatan

Kamis, 16 November 2023 - 08:49 WIB

Menkominfo Sebut Masyarakat Tidak Perlu Jaringan yang Cepat untuk Menonton Youtube

Minggu, 12 November 2023 - 06:57 WIB

Seorang Pria di Korea Selatan Tewas Terbunuh Robot karena Dikira Kardus

Rabu, 9 Agustus 2023 - 16:52 WIB

Yogyakarta Darurat Sampah, KKN-PPM UGM Lakukan Edukasi Pembuatan Eco Enzyme

Berita Terbaru